B. Indonesia

Pertanyaan

contoh percakapan tentang debat yang panjang?

1 Jawaban

  • M osi Debat Kebijakan Pemerintah dalam Menerapkan Full Day School



    Pembicara Pertama Tim Pro  



    Selamat pagi dan salam sejatera.


    Dewan juri, rekan-rekan dari tim kontra, dan pengatur waktu yang saya hormati.


    Perkenalkan Kami dari SMA  Kristen Kanaan Jakarta. Saya Veronica sebagai pembicara pertama; dimana tugas saya mendefinisikan mosi yang diperdebatkan pada pagi hari ini, kemudian memberi batasan sebagai dasar argumen tim kami, dan akan memperkuat argumentasi dengan beberapa penjelasan umum yang berkaitan dengan topik debat kali ini.


    Selanjutnya rekan saya Hellen Yoanita sebagai pembicara kedua menanggapi pernyataan dari tim kontra, kemudian menguatkan kembali argumentasi tim kami dengan contoh – contoh kongkrit.


    Terakhir sebagai pembicara ketiga, saudari Grace akan menanggpi kembali pernyataan dari tim kontra. Kemudian menguatkan argumentasi tim kami, dan merangkum pernayataan dari pembicara pertama dan kedua.


    Bagian akhir dari sistematika debat ini akan ditegaskan kembali oleh saudari Hellen pembicara kedua tim pro dalam pidato penutup.



    Dewan juri, dan hadirin sekalian.


    Mosi debat pada kesempatan ini adalah Kebijakan Pemerintah dalam Menerapkan Full Day School.


    Mengawali argumentasi tim kami, saya ingin mengutip Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Pasal 3, tentang tujuan pendidikan nasional.


    Di situ dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


    Jadi tujuan pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan tetapi agar moral yang baik.


    Siapa yang mengurus hal ini secara organisatoris, tentu pemerintah pusat, dalam hal ini kebijakan melalui menteri pendidikan.


    Muhadjir Effendi selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan tentang Full Day School. Kebijakan ini berlaku pada seluruh jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA di seluruh Indonesia.


    Maksud dan tujuan dengan dikeluarkannya kebijakan ini adalah mengembalikan esensi pendidikan pada kondisi yang ideal, yakni pendidikan karakter dari siswa terpenuhi dan memperoleh pengetahuan umum yang mumpuni. Dengan demikian, kata Muhadjir Efendi, dilansir dari http://nasional.kompas.com,


    “Para siswa dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kegiatan kontraproduktif, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya”.

    Selanjutnya soal perubahan nama full day school menjadi pendidikan penguatan karakter (PPK) akan dijelaskan oleh rekan saya Hellen sebagai pembicara kedua.


    Perlu kami jelaskan juga bahwa full day school di sini maksudnya bukanlah belajar seharian di dalam kelas. Namun belajar sampai setengah hari, kemudian dilanjutkan dengan Ekstrakurikuler seperti mengaji, menyanyi, menggambar, dan lain sebagainya yang bersifat positif; Sehingga membantu anak menggembangkan keterampilan dan membangun rasa percaya diri siswa.


    Bagian ini, saya ingin mengajukan pertanyaan retoris kepada tim kontra, ‘apakah tim kontra tidak mau memiliki moral yang baik?’. Karena full day school fokusnya adalah pendidikan karakter. Terkait hal ini akan dijelaskan oleh rekan saya pembicara kedua.


    Kami tim pemerintah, meyakini sepenuhnya bahwa hanya orang tidak waras saja yang tidak menginginkan moral dan ahlak yang baik. Pada konteks ini, artinya anda setuju dengan argumen kami.


    Oleh karena itu, dapat saya simbulkan bahwa, kebijakan pemerintah tentang full day school harus dan sangat layak untuk didukung dengan beberapa argumen penutup, sebagai berikut:

    1.Secara harafiah tugas seorang pelajar ya belajar. Maka apapun kebijakan pemerintah selama itu masih dalam koridor belajar maka harus didukung.


    2.Di tengah fenomena teknologi yang terus berkembang dan kecenderungan remaja pada gadjet harus dikurangi, maka salah satu caranya adalah dengan full day school.


    3.Minimnya waktu orang tua dengan anak karena rutinitas kerja maka kebijakan full day school adalah pilihan yang tepat untuk menghindari anak melakukan tindakan-tindakan negatif yang merugikan dirinya dan masa depannya.  


    4.Hidup itu selalu berkembang, oleh karena itu lembaga pendidikan pun harus menyesuaikan dengan perkembangan dan tantangan yang ada untuk menghasilkan generasi yang moralnya baik dan mampu bersaing dalam perkembangan zaman yang semakin moderen dan penuh tantangan.


    5.Hanya dengan pendidikanlah maka keberadaan sebuah bangsa akan berlanjut. Oleh karena itu, pendidikan yang baik harus disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi oleh Indonesia saat ini; yakni keatusian sosial, radikalisme, tawuran antar pelajar, dan narkoba yang merusak seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.


    Jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa kami tim pro sangat mendukung mosi ini, dengan dasar argumentasi yang telah kami kemukakan sebelumnya.


    Sekian dan terima kasih, selanjutnya saya kembalikan kepada moderator.


Pertanyaan Lainnya