Seni

Pertanyaan

Seperti apakah motif padjajaran dan Majapahit?????

1 Jawaban

  • 1. Motif Ragam Hias Padjajaran

    Motif Ragam Hias Padjajaran berbentuk ukel dari daun pakis dan bentuknya serba bulat. Bentuk ukel seperti tanda koma, Angkupnya berbentuk bulat juga. Ujung ukel berbentuk patran miring. Motif Ragam Hias Padjajaran ini dapat kita lihat di Makam Sunan Gunung Jati, pada suatu bangsal dari kayu berukir. Menurut sejarah, semula adalah bangsal Taruma Negara dari Kerajaan Prabu Siliwangi. Makam tersebut terletak di dekat sungai Citarum di daerah Cirebon. Motif Ragam Hias Padjajaran diketemukan oleh Dinas Purbakala.



    Pokok dan Dasar Motif Padjajaran:

    Bagian Pokok: Cembung,semua daun atau bunga besar maupun kecil, dibuat cembung (bulat).
    Angkup: Mempunyai beberapa angkup antara lain angkup besar, angkup tanggung, angkup kecil.
    Culo: Ialah unsure yang penting untuk mengetahui bahwa itulah motif Padjajaran. Lain dari pada itu tanda culo, berbentuk cembung. Motif Padjajaran besar maupun tanggung dan kecil ada culonya.Endong: Ialah sehelai daun yang selalu digendong oleh daundaun pokok (daun yang besar) atau suatu trubusan yang selalu tumbuh di belakang daun pokok.
    Simbar: Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuhnya pada daun besar atau daun pokok yang berdampingan dengan tangkai angkup.
    Benangan: Yaitu gagang yang terletak di bagian muka ulir atau daun melingkar menuju ulir atau hiasan yang berwujud seperti benang di bagian sehelai daun. Bentuk ini menambah manis dan cantiknya motif tersebut.
    Pecahan: Ialah garis penghias daun; bentuk pecahan ini diselaraskan dengan motif tersebut.

    2. Motif Ragam Hias Majapahit

    Ragam Hias Majapahit berbentuk bulatan dan krawingan (cekung) dan terdiri dari ujung ukel dan daun-daun waru maupun pakis. Dalam raga mini patran (daun) diwujudkan krawing (cekung). Bentuk Ragam Hias Majapahit untuk ragam pokok berbentuk seperti tanda Tanya.
    Ragam-ragam ini terdapat pada bekas-bekas potongan batu yang hanya sedikit, dan pada potongan kayu yang sudah rusak. Ragam Majapahit diketemukan oleh Ir. H. Maclaine Pont, seorang pejabat pada Museum Trowulan dan juga dapat dilihat pada tiang Pendopo Masjid Demak. Menurut sejarah tiang tersebut merupakan benda peninggalan kerajaan Majapahit yang dibawa oleh R. patah.



    Pokok dan dasar Motif Hias Majapahit

    Bagian Pokok: Campuran cekung dan cembung, memang daun ini merupakan campuran yang sesuai untuk menambah baiknya motif tersebut.
    Angkup: Ragam ini mempunyai dua angkup, yang berbentuk cembung dan cekung memakai ulir menelungkup pada sehelai daun pokok.
    Jambul: Ragam ini mempunyai jambul susun dan jambul satu. Ini suatu tanda untuk daun-daun pokok atau daun lainnya. Jambul yang satu untuk daun yang tanggung. Adapun daun kecil tidak memerlukan jambul. Jambul ini diletakkan di muka bagian atas ulir pada penghabisan ulir angkup.
    Trubusan: (daun semi) ialah sehelai daun yang terletak di atas angkup atau daun besar berebentuk bulat atau cekung (krawing), baik daun tanggung maupun daun kecil.
    Benangan: Sama dengan motif Padjajaran, hanya bedanya jika motif Majapahit mempunyai benangan rangkap. Benangan rangkap ini dipakai pada daun yang besar dan benangan satu pada daun yang tanggung.
    Simbar: Ialah sehelai daun tambahan yang tumbuh pada daun besar atau pokok daun pada bagian bawah, berdampingan dengan tangkai angkup.
    Pecahan: Sama dengan pada motif Padjajaran

Pertanyaan Lainnya