Sejarah

Pertanyaan

Jelaskan perlawanan tengku abdul jalil terhadap jepang?

2 Jawaban

  • Perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap Jepang adalah dengan melakukan dakwah dan pengajian untuk menyuarakan kritik serta pelawanan terhadap Jepang, pada puncaknya terjadi penangkapan dilakukan Jepang ke Tengku namun terjadi perlawanan sehingga terjadi peperangan antara pengikut Tengku dengan tentara Jepang pada tanggal 7 November 1942.

    Pembahasan

    Tengku Abdul Jalil adalah seorang pemimpin pesantren dan salah satu tokoh penting perlawanan Aceh terhadap Jepang, dalam proses perjuangannya beliau berdakwah tentang Islam sambil memberikan semangat terhadap masyarakat untuk melawan Jepang. Tengku dengan pengikutnya dari pesantren dan ulama-ulama lainnya berupaya untuk mengumpulkan pasukan namun akhirnya terjadi penangkapan hingga perlawanan peperangan. Pada akhirnya bisa lolos dari perang terhadap Jepang 7 November 1942 tapi tanggal 10 Novembernya tertangkap dan akhirnya wafat.

    Pelajari lebih lanjut

    1. Bahasa Jepang dari kata helo https://brainly.co.id/tugas/9172008
    2. Kosa kata Jepang dari sangat suka terhadap Jepang https://brainly.co.id/tugas/15577196
    3. Kaisar Jepang yang mana memerintah Jepang https://brainly.co.id/tugas/8023459

    Detail jawaban

    Kelas: 11

    Mapel: Sejarah

    Bab: Bab 4 - Pendudukan Jepang di Indonesia

    Kode: 11.3.4

    #AyoBelajar

  • Bentuk perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap Jepang adalah dengan memberontak terhadap penjajah Jepang di Aceh bersama dengan para muridnya. Selain itu, beliau juga tidak bergabung dengan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) sebagai bentuk penolakan terhadap Jepang di Indonesia.

    Pembahasan

    Jepang memiliki riwayat yang buruk di mata Tengku Abdul Jalil. Hal tersebut diikuti dengan segala kelakukan Jepang terhadap muslim Aceh yang dirasa tidak berkenan sehingga menimbulkan pergolakan dan perlawanan. Salah satu pemberontakan di Aceh dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji. Pemberontakan yang dipimpin olehnya berada di Cot Plieng, Lok Seumawe.

    Sejak Jepang datang ke Indonesia, Tengku Abdul Jalil sudah merasakan keanehan dan perasaan yang tidak nyaman. Beliau mengira bahwa hal-hal yang dilakukan oleh Jepang beserta dengan janji-janji yang dilontarkan untuk Indonesia hanya sebuah upaya dan janji palsu untuk Indonesia. Hal ini yang kemudian membuat beliau tidak ingin melibatkan diri dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) sebagai bentuk dari perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap Jepang. Dahulu, Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) merupakan salah satu kelompok yang melawan masa Hindia-Belanda di Indonesia, akan tetapi menyambut kedatangan Jepang sebelum Jepang menjajah Indonesia.

    Pemberontakan yang dilakukan Tengku Abdul Jalil berawal dari Agustus 1945 dengan mempersiapkan para muridnya untuk melawan Jepang. Salah satu hal yang disiapkan adalah mental dari para murid dengan membaca Hikayat Perang Sabil yang merupakan cerita bagi masyarakat Aceh yang dianggap mampu mengobarkan semangat jihad untuk memperoleh kematian dalam syahid. Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan rencana Tengku Abdul Jalil karena Jepang telah mengetahui rencananya.

    Berawal dari bujukan Jepang terhadap Tengku Abdul Jalil supaya menghentikan rencananya terhadap Jepang. Bujukan tersebut merupakan salah satu jalan diplomasi yang ditawarkan oleh Jepang terhadapnya. Akan tetapi, Tengku Abdul Jalil tetap dalam pendiriannya. Hal ini kemudian memunculkan tindakan kedua yang dilakukan Jepang untuk menghentikannya.

    Aksi berikutnya yang dilakukan oleh Jepang untuk menghentikan Tengku Abdul Jalil adalah dengan mengirim delegasi ke Tengku Abdul Jalil yang merupakan orang Aceh dari kelompok priyayi dan ulama. Akan tetapi, hal ini kemudian tidak mengubah pikiran Tengku Abdul Jalil untuk menjalankan pemberontakannya.

    Hal ini kemudian membuat Jepang kewalahan. Oleh sebab itu, pada 10 November 1942, Jepang melakukan penyerangan terhadap markas pasukan Tengku Abdul Jalil. Penyerangan tersebut mengorbankan banyak murid dari Tengku Abdul Jalil. Beberapa hari kemudian, beliau ditangkap dan dibunuh oleh Jepang ketika melaksanakan ibadah shalat ashar dengan cara dipancung. Hal tersebut kemudian dijadikan sebagai bentuk untuk menakut-nakuti masyarakat setempat untuk mengurangi pemberontakan di masa yang akan datang.

    Pelajari lebih lanjut

    1. Alasan Tengku Abdul Jalil menolak damai https://brainly.co.id/tugas/15050593
    2. Perlawanan terhadap Jepang di daerah https://brainly.co.id/tugas/22428894
    3. Contoh perlawanan Indonesia terhadap Jepang https://brainly.co.id/tugas/22758767

    -----------------------------------

    Detail Jawaban

    Kelas: 11

    Pelajaran: Sejarah

    Bab: 4

    Kode: 11.3.4

    #AyoBelajar

Pertanyaan Lainnya